jamal

Selasa, 06 November 2012

Sejarah Kota Tarakan


Peran Mahasiswa Di Era Sekarang
Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. jumlahnya memang        tidak banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa  dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Walaupun jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari dalam diri mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme. 
Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang
mendasari perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang
dianggapnya tidak adil.
       Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati
kecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat
sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.
Sejarah mencatat dengan tinta emas,  perjuangan mahasiswa dalam memerangi
ketidak adilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak
bisa lepas dari mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan
pemimpin bangsa.
Apabila kita menengok ke belakang, ke  sejarah perjuangan bangsa, kebangkitan
bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda dimotori oleh para mahasiswa
kedokteran STOVIA.
    Demikian juga  dengan Soekarno, sang Proklamator
Kemerdekaan RI merupakan tokoh pergerakan mahasiswa. Ketika pemerintahan
bung Karno labil, karena situasi politik yang memanas pada tahun 1966, mahasiswa
tampil ke depan memberikan semangat bagi pelaksanaan tritura yang akhirnya
melahirkan orde baru. Demikian pula, seiring dengan merebaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh orde baru, mahasiswa memelopori perubahan
yang kemudian melahirkan jaman reformasi.
Demikianlah perjuangan mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya, untuk
memerangi ketidakadilan. Namun demikian, perjuangan mahasiswa belumlah
berakhir. Di masa sekarang ini, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang tidak
kalah besar dibandingkan dengan kondisi masa lampau. Kondisi yang membuat
Bangsa Indonesia terpuruk, yaitu masalah korupsi yang merebak di seluruh bangsa
ini.  Mahasiswa harus berpandangan bahwa korupsi adalah musuh utama bangsa
Indonesia dan harus diperangi.
Dalam seni perang, terdapat ungkapan “untuk memenangi peperangan harus
mengenal lawan dan mengenali diri sendiri”.  Untuk itu,Kita sebagai mahasiswa harus
mengetahui apa itu korupsi adalah perbuatan
setiap orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau  orang lain atau korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara
  Adapun dampak dari korupsi bagi bangsa Indonesia sangat besar dan kompleks
a. rusaknya sistem tatanan masyarakat, 
b. ekonomi biaya tinggi dan sulit melakukan efisiensi, 
c. munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat, 
d. penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi, administrasi,
politik, maupun hukum, 
e. yang pada akhirnya menimbulkan sikap frustasi, ketidakpercayaan, apatis
terhadap pemerintah  yang berdampak kontraproduktif terhadap
pembangunan.
Strategi Pemberantasan Korupsi
Upaya memerangi korupsi bukanlah hal yang  mudah. Dari pengalaman Negara-negara lain yang dinilai sukses memerangi korupsi, segenap elemen bangsa dan
masyarakat harus dilibatkan dalam upaya memerangi korupsi melalui cara-cara
yang simultan.
Upaya pemberantasan korupsi meliputi beberapa prinsip, antara lain:
a. memahami hal-hal yang menjadi penyebab korupsi,
b. upaya pencegahan, investigasi, serta edukasi dilakukan secara bersamaan,
c. tindakan diarahkan terhadap suatu kegiatan dari hulu sampai hilir (mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan aspek kuratifnya) dan meliputi
berbagaui elemen.

strategi yang perlu dikembangkan adalah strategi memerangi  korupsi dengan pendekatan tiga pilar
yaitu preventif, investigative dan edukatif. Strategi preventif adalah strategi upaya
pencegahan korupsi melalui perbaikan system dan prosedur dengan membangun
budaya organisasi yang mengedepankan prinsip-prinsip  fairness, transparency,
accountability & responsibility  yang mampu mendorong setiap individu untuk
melaporkan segala bentuk korupsi yang terjadi. 
Strategi investigatif adalah upaya memerangi korupsi melalui deteksi, investigasi
dan penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi. Sedangkan strategi edukatif adalah upaya pemberantasan korupsi  dengan mendorong masyarakat untuk
berperan serta memerangi korupsi dengan sesuai dengan kapasitas dan
kewenangan masing-masing. Kepada masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai
kejujuran (integrity) serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-pesan moral.
Mahasiswa dan Potensi yang dimilikinya
Selain mengenal karakteristik korupsi, pengenalan diri diperlukan untuk
menentukan strategi yang efektif yang  akan digunakan. Dalam kaitannya dengan
hal tersebut,kita sebagai mahasiswa harus menyadari siapa dirinya, dan kekuatan dan kemampuan apa yang dimilikinya yang dapat digunakan untuk menghadapi
peperangan melawan korupsi. 
Apabila kita menilik ke dalam untuk mengetahui apa hakekat dari mahasiswa, maka
kita akan mengetahui bahwa kita sebagai mahasiswa mempunyai banyak sekali sisi. Disatu sisi
kita seagai mahasiswa merupakan peserta didik, dimana kita diproyeksikan menjadi
birokrat, teknokrat, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya. Dalam hal ini
kita sebagai mahasiswa juga  dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
dan kecerdasan spiritual. Hal tersebut disebabkan kecerdasan intelektual tidak dapat
mencegah orang untuk menjadi serakah,  egois, dan bersikap negatif lainnya.
Dengan berbekal hal-hal tersebut, kita akan dapat menjadi agen pembaharu
yang handal, yang menggantikan peran-peran pendahulu di masa yang akan
datang akan dapat melakukan perbaikan terhadap kondisi yang ada kearah yang
lebih baik.
 
Di sisi lain, kita sebagai mahasiswa juga dituntut berperan untuk melakukan kontrol sosial
terhadap penyimpangan yang terjadi terhadap sistem, norma, dan nilai-nilai yang
ada dalam masyarakat. Selain itu, kita juga dapat berperan dalam
mempengaruhi kebijakan publik dari pemerintah.
Usaha-usaha yang dapat kita dilakukan untuk mempengaruhi keputusan
politik adalah dengan melakukan penyebaran informasi/tanggapan atas kebijakan
pemerintah dengan melakukan membangun opini public, jumpa pers, diskusi
terbuka dengan pihak-pihak yang berkompeten. Selain itu, Kita juga
menyampaikan tuntutan dengan melakukan demonstrasi dan pengerahan massa
dalam jumlah besar. Di samping itu, juga mempunyai jaringan yang luas,
baik antar mahasiswa maupun dengan  lembaga-lembaga swadaya masyarakat
sehingga apabila dikoordinasikan dengan baik akan menjadi kekuatan yang sangat
besar untuk menekan pemerintah.
 
Peran Mahasiswa di lingkungan Masyarakat.
Untuk dapat berperan secara optimal  dalam pemberantasan korupsi adalah
pembenahan terhadap diri. Dengan kata lain, kita harus
mendemonstrasikan bahwa diri kita harus bersih dan jauh dari
perbuatan korupsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal
masuk perkuliahan. Pada masa ini merupakan masa penerimaan mahasiswa,
dimana mahasiswa diharapkan mengkritisi kebijakan internal kampus dan sekaligus
melakukan  pressure kepada pemerintah agar undang-undang yang mengatur
pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi. Di samping itu,
kita juga harus melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru dan melaporkan kepada pihak-pihak yang berwenang atas penyelewengan yang ada.
Selain itu, melakukan upaya edukasi terhadap rekan-rekan
ataupun calon mahasiswa baru untuk menghindari adanya praktik-praktik yang tidak
sehat  dalam proses penerimaan mahasiswa.
Selanjutnya adalah pada proses perkuliahan. Dalam masa ini, perlu penekanan
terhadap moralitas mahasiswa dalam berkompetisi untuk memperoleh nilai yang
setinggi-tingginya, tanpa melalui cara-cara yang curang. Upaya preventif yang
dapat dilakukan adalah dengan jalan membentengi diri dari rasa malas belajar.
Hal krusial lain dalam masa ini adalah masalah penggunaan dana yang ada
dilingkungan kampus. Untuk itu diperlukan upaya investigatif berupa melakukan
kajian kritis terhadap laporan-laporan  pertanggungjawaban realisasi penerimaan
dan pengeluarannya. Sedangkan upaya edukatif penumbuhan sikap anti korupsi
dapat dilakukan melalui media berupa seminar, diskusi, dialog. Selain itu media
berupa lomba-lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun melalui bahasa
seni baik lukisan, drama, dan lain-lain juga dapat dimanfaatkan juga.
Selanjutnya pada tahap akhir perkuliahan, dimana pada masa ini kita sebagai mahasiswa
memperoleh gelar kesarjanaan sebagai tanda akhir proses belajar secara formal.
Namun kita sebagai Mahasiswa harus memahami bahwa gelar  kesarjanaan yang diemban memiliki
konsekuensi berupa tanggung jawab moral sehingga perlu dihindari upaya-upaya
melalui jalan pintas.

Peran Mahasiswa dalam Masyarakat dan penentuan kebijakan
publik.
Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat, mahasiswa merupakan faktor
pendorong dan pemberi semangat sekaligus memberikan contoh dalam menerapkan
perilaku terpuji. Peran mahasiswa dalam masyarakat secara garis besar dapat
digolongkan menjadi peran sebagai kontrol sosial dan peran sebagai pembaharu
yang diharapkan mampu melakukan pembaharuan terhadap sistem yang ada. Salah
satu contoh yang paling fenomenal adalah peristiwa turunnya orde baru dimana
sebelumnya di dahului oleh adanya aksi mahasiswa yang masif di seluruh Indonesia.   
Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat melakukan peran preventif terhadap
korupsi dengan membantu masyarakat dalam mewujudkan ketentuan dan peraturan
yang adil dan berpihak pada rakyat banyak, sekaligus mengkritisi peraturan yang
tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat.  
Kontrol terhadap kebijakan  pemerintah tersebut perlu dilakukan karena banyak
sekali peraturan yang dikeluarkan oleh  pemerintah yang hanya berpihak pada
golongan tertentu saja dan tidak berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.
Kontrol tersebut bisa berupa tekanan berupa demonstrasi ataupun dialog dengan
pemerintah maupun pihak legislatif.
Mahasiswa juga dapat melakukan peran  edukatif dengan memberikan bimbingan
dan penyuluhan kepada masyarakat baik pada saat melakukan kuliah kerja
lapangan atau kesempatan yang lain mengenai masalah korupsi dan mendorong
masyarakat berani melaporkan adanya korupsi yang ditemuinya pada pihak yang
berwenang. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan strategi investigatif dengan melakukan
pendampingan kepada masyarakat dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku
korupsi serta melakukan tekanan kepada  aparat penegak hukum untuk bertindak
tegas terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Tekanan tersebut bisa berupa
demonstrasi ataupun pembentukan opini publik.
Penutup
Dengan kekuatan yang dimilikinya berupa semangat dalam menyuarakan dan
memperjuangkan nilai-nilai kebenaran serta keberanian dalam menentang segala
bentuk ketidak adilan, mahasiswa menempati posisi yang penting dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia. Kekuatan tersebut bagaikan pisau yang
bermata dua, di satu sisi, mahasiswa mampu mendorong dan menggerakkan
masyarakat untuk bertindak atas ketidakadilan sistem termasuk didalamnya
tindakan penyelewengan jabatan dan korupsi. Sedangkan di sisi yang lain,
mahasiswa merupakan faktor penekan bagi penegakan hukum bagi pelaku korupsi
serta pengawal bagi terciptanya kebijakan publik yang berpihak kepada kepentingan
masyarakat banyak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 kelebihan setan dibanding manusia

1. Pantang menyerah Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh. 2. Selalu Berusaha Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas. 3. Konsisten Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur. 4. Solider Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti. 5. Jenius Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat. 6. Tanpa Pamrih Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar. 7. Suka berteman Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.