jamal

Minggu, 18 November 2012

AKHLAK DAN AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN


A.      Akhlak Dalam Islam
Islam menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini terwujud dalam bebrapa hal diantaranya; Rassulullah SAW diutus kepada umatnya untuk membawa risalah yang telah diwahyukan Allah SWT melalui Malaikat Jibril AS, diantaranya yaitu untuk menyempurnakan Akhlak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya; “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluluran Akhlak.(HR.Malik). mendefinisikan agama sebagai akhlak yang baik. Dalam sabda Rasulullah SAW, ketika beliau ditanya tentang makna agama, Beliu menjawab; “bahwa agama adalah akhlak yang baik”. Rasulullah SAW juga bersabda “Timbangan yang berat pada hari perhitungannanti adalah Takwa kepad Allah dan Akhlak yang mulia”.

Cara-cara untuk membentuk akhlak yang baik:
1.       Mengetahui macam-macam akhlak yang baik dan akhlak yang buruk
2.       Mengetahui dan menyadari akan pentingnya berakhlak
3.       Merealisasikan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari
4.       Memelihara Ma’ani-ma’ani akidah dalah diri

B.      Urgensi moralitas islam (makarimul akhlak)
                Makarimul akhlak (akhlak yang mulia) merupakan sifat para Nabi, orang Sidiq dan Shalih. Akhlak  yang mulia yang di ajarkan Rasulullah SAW dan bersumber dari wahyu yang meliputi akhlak kepada Allah yaitu beriman dan tauhidserta beribada kepadaNya tanpa berbuat syirik dan maksiat sedikit pun dan berakhlak dalam berhubungan sesama makhluk Allah dalam pergaulan pribadiatau masyarakat.

Diantara faedah yang dapat diambil dari ini adalah:
1.       Islam adalam agama yang menghilangkan kebatilan dan mengokohkan kebenaran.
2.       Bangsa arab sebelum diutusnya Rasulullah SAW termaksud bangsa yang berakhlak muliah.
3.       Akhlak yang muliah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat islam.
4.       Akhlak yang muliah merupakan tonggak kejayaan suatu bangsa atau umat.
5.       Akhlak yang mulia merupakan salah satu rukun dakwah para Rasul.
6.       Akhlak yang mulia meliputi akhlak terhadap Allah dan makhluknya.



C.      Akhlak  terhadap Allah SAW
Firman Allah SAW Dalam (QS.An-Naml (27): 93) secara tegas dinyatakan-Nya bahwa,
“segala puji bagi Allah, Dia akan memperliahatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan tuhanmu tiada lalai daari apa yang kamu kerjakan”. Sedang dalam (QS.Ash-Shaffat [37]: 159-160) “maha suci Allah dan segala sifat yang mereka sifatkan kepada-Nya, kecuali hamba-hamba Allah yang terpilih”.

Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah:
1.       Taat terhadap perintah-perintah-Nya
2.       Memiliki rasa tanggung jawab atas amanah
3.       Ridha terhadap ketentuan Allah SWT
4.       Senantiasa bertaubat kepada-Nya
5.       Obsesinya adalah keridhaan Ilahi.
6.       Merealisasikan ibadah kepada-Nya
7.       Banyak membaca Al-Qur’an

D.      Akhlak terhadap sesama manusia
banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Quran berkaitan dengan perlakuan sesama manusia, seperti :
1.       (QS. AL-Baqarah [2]: 83 dan 263)
2.       (QS. An-Nur [24]: 22 dan 27)
3.       (QS. An-Nisa [4]: 86)
4.       (QS. Al-Ahzab [33]: 70)
5.       (QS. Hasyr [59]: 9)

E.       Akhlak terhadap lingkungan
Yang dimaksud lingkungan disini adalah segalah sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah yang dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan. Seperti dalam pandangan akhlak islam, seorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini  berarti tidak memberikan kesempatan kepada makhluk untuk mencapi tujuan penciptaannya.
Bukti-bukti penegasan dalam Al-Quran dan Hadis:
1.       (QS. Al-An’am [6]: 38)
2.       (QS. Hasyr [59]: 5)
3.       (QS. At-Takatsur: 102)
4.       (QS. Al-Ahqaf [46]: 3)
5.       (QS. Az-Zukhruf [43]: 13)
6.       (QS. Al-Hujurat: 11)
7.       (QS. Al-jatsiyah [45]: 13)
                             
Alhamdulillah pada akhirnya kita dapat mengakhiri uraian ini dengan menarik kesimpulan bahwasahnya keberagaman seorang diukur dari akhlaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 kelebihan setan dibanding manusia

1. Pantang menyerah Setan tidak akan pernah menyerah selama keinginannya untuk menggoda manusia belum tercapai. Sedangkan manusia banyak yang mudah menyerah dan malah sering mengeluh. 2. Selalu Berusaha Setan akan mencari cara apapun untuk menggoda manusia dan agar tujuannya tercapai, selalu kreatif dan penuh ide. Sedangkan manusia ingin enaknya saja, banyak yang malas. 3. Konsisten Setan dari mulai diciptakan tetap konsisten pada pekerjaanya, tak pernah mengeluh dan berputus asa. Sedangkan manusia banyak yang mengeluhkan pekerjaannya, padahal banyak manusia lain yang masih ngaggur. 4. Solider Sesama setan tidak pernah saling menyakiti, bahkan selalu bekerjasama untuk menggoda manusia. Sedangkan manusia, jangankan peduli terhadap sesama, kebanyakan malah saling bunuh dan menyakiti. 5. Jenius Setan itu paling pintar mencari cara agar manusia tergoda. Sedangkan manusia banyak yang tidak kreatif, bahkan banyak yang jadi peniru dan plagiat. 6. Tanpa Pamrih Setan itu bekerja 24 Jam tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sedangkan manusia, apapun harus dibayar. 7. Suka berteman Setan adalah mahluk yang selalu ingin berteman, berteman agar banyak temannya di neraka kelak. Sedangkan manusia banyak yang lebih memilih mementingkan diri-sendiri dan egois.