A.
Akhlak
Dalam Islam
Islam
menempatkan akhlak pada tempat yang sangat strategis, hal ini terwujud dalam
bebrapa hal diantaranya; Rassulullah SAW diutus kepada umatnya untuk membawa
risalah yang telah diwahyukan Allah SWT melalui Malaikat Jibril AS, diantaranya
yaitu untuk menyempurnakan Akhlak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah
satu hadisnya; “Sesungguhnya Aku diutus
untuk menyempurnakan keluluran Akhlak.(HR.Malik). mendefinisikan agama
sebagai akhlak yang baik. Dalam sabda Rasulullah SAW, ketika beliau ditanya
tentang makna agama, Beliu menjawab; “bahwa
agama adalah akhlak yang baik”. Rasulullah SAW juga bersabda “Timbangan yang berat pada hari
perhitungannanti adalah Takwa kepad Allah dan Akhlak yang mulia”.
Cara-cara untuk
membentuk akhlak yang baik:
1. Mengetahui
macam-macam akhlak yang baik dan akhlak yang buruk
2. Mengetahui
dan menyadari akan pentingnya berakhlak
3. Merealisasikan
akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari
4. Memelihara
Ma’ani-ma’ani akidah dalah diri
B.
Urgensi
moralitas islam (makarimul akhlak)
Makarimul akhlak (akhlak yang mulia) merupakan sifat para Nabi, orang Sidiq dan Shalih. Akhlak yang mulia yang di ajarkan Rasulullah SAW dan bersumber dari wahyu yang meliputi akhlak kepada Allah yaitu beriman dan tauhidserta beribada kepadaNya tanpa berbuat syirik dan maksiat sedikit pun dan berakhlak dalam berhubungan sesama makhluk Allah dalam pergaulan pribadiatau masyarakat.
Makarimul akhlak (akhlak yang mulia) merupakan sifat para Nabi, orang Sidiq dan Shalih. Akhlak yang mulia yang di ajarkan Rasulullah SAW dan bersumber dari wahyu yang meliputi akhlak kepada Allah yaitu beriman dan tauhidserta beribada kepadaNya tanpa berbuat syirik dan maksiat sedikit pun dan berakhlak dalam berhubungan sesama makhluk Allah dalam pergaulan pribadiatau masyarakat.
Diantara faedah yang dapat diambil dari ini adalah:
1. Islam
adalam agama yang menghilangkan kebatilan dan mengokohkan kebenaran.
2. Bangsa
arab sebelum diutusnya Rasulullah SAW termaksud bangsa yang berakhlak muliah.
3. Akhlak
yang muliah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat
islam.
4. Akhlak
yang muliah merupakan tonggak kejayaan suatu bangsa atau umat.
5. Akhlak
yang mulia merupakan salah satu rukun dakwah para Rasul.
6. Akhlak
yang mulia meliputi akhlak terhadap Allah dan makhluknya.
C.
Akhlak terhadap Allah SAW
Firman Allah SAW Dalam (QS.An-Naml (27): 93) secara tegas dinyatakan-Nya
bahwa,
“segala puji bagi Allah, Dia akan
memperliahatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan tuhanmu tiada lalai daari apa yang kamu kerjakan”.
Sedang dalam (QS.Ash-Shaffat [37]: 159-160) “maha suci Allah dan segala sifat
yang mereka sifatkan kepada-Nya, kecuali hamba-hamba Allah yang terpilih”.
Diantara akhlak
terhadap Allah SWT adalah:
1. Taat
terhadap perintah-perintah-Nya
2. Memiliki
rasa tanggung jawab atas amanah
3. Ridha
terhadap ketentuan Allah SWT
4. Senantiasa
bertaubat kepada-Nya
5. Obsesinya
adalah keridhaan Ilahi.
6. Merealisasikan
ibadah kepada-Nya
7. Banyak
membaca Al-Qur’an
D.
Akhlak
terhadap sesama manusia
banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Quran
berkaitan dengan perlakuan sesama manusia, seperti :
1. (QS.
AL-Baqarah [2]: 83 dan 263)
2. (QS.
An-Nur [24]: 22 dan 27)
3. (QS.
An-Nisa [4]: 86)
4. (QS.
Al-Ahzab [33]: 70)
5. (QS.
Hasyr [59]: 9)
E.
Akhlak
terhadap lingkungan
Yang dimaksud lingkungan disini adalah segalah
sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda-benda yang tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran
terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah yang
dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan. Seperti
dalam pandangan akhlak islam, seorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum
matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberikan kesempatan kepada
makhluk untuk mencapi tujuan penciptaannya.
Bukti-bukti penegasan dalam Al-Quran dan Hadis:
1. (QS.
Al-An’am [6]: 38)
2. (QS.
Hasyr [59]: 5)
3. (QS.
At-Takatsur: 102)
4. (QS.
Al-Ahqaf [46]: 3)
5. (QS.
Az-Zukhruf [43]: 13)
6. (QS.
Al-Hujurat: 11)
7. (QS.
Al-jatsiyah [45]: 13)
Alhamdulillah
pada akhirnya kita dapat mengakhiri uraian ini dengan menarik kesimpulan
bahwasahnya keberagaman seorang diukur dari akhlaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar